![]() |
HATI - HATI Ya Ukhti...!!! 6 ETIKA Ini Jangan Sampai Dilupakan Jika Wanita Bersahabat dengan Lelaki Beristri |
Seorang teman bisa dikatan sangat berharga. Bahkan jika disuruh memilih
antara sahabat atau keluarga, banyak dari kita yang lebih mementingkan
sahabat.
Namun hal ini sangatlah berbeda ketika kita sudah punya keluarga sendiri. Apalagi jika sosok tersebut lawan jenis kita.
Pasti pasangan kita pun akan sakit hati. Jika sudah begini, tidak jarang
timbul perselisihan bahkan perselingkuhan dari salah satu pihak. Hmmm..
tidak mau kan ini terjadi. Oleh karena itu, selalu perhatikan 6 hal ini
saat berteman dengan lawan jenis kita, terutama laki-laki seperti yang
dikutip dari islamidia.
1. Besahabat via chat
Meskipun secara fisik tidak berduaan dengan jarak yang dekat, tetapi
berduaan di ruang chat baik BBM, WhatsApp, Messenger, Line dan lain
sebagainya juga memiliki bahaya yang sama.
Sama seperti halnya ngobrol berdua tanpa ada pihak ketiga. Sehingga hal
ini sangat berbahaya, terlebih jika setiap kali chat, segera end chat
agar tidak diketahui orang lain terutama pasangannya. Hal ini akan
menimbulkan banyak kecurigaan dan negative thinking.
Berbeda jika isi atau topik pembicaraan seputar pentingnya pekerjaan,
ilmu, tugas, dan sebangsanya itu diperbolehkan. Tapi jika hanya sekedar
bersanda gurau, membalas PM atau membahas hal yang tidak penting,
mending tidak usah.
2. Apalagi sampai Berduaan
Rasulullah SAW bersabda: “Jangalah seorang laki-laki berkhalwat
(berduaan) dengan seorang perempuan, melainkan yang ketiga dari mereka
adalah syetan”. (HR. At-Tirmidzi)
Dalam Islam, berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya dilarang
dan merupakan perbuatan dosa, apalagi berduaan dengan lawan jenis yang
sudah berstatus menikah.
Jangan mentang-mentang sahabatan sejak kecil, sudah terbiasa seperti
kakak adik, sudah sangat nyaman dalam urusan ngobrol, jalan berduaan,
kemana-mana bareng sampai terbiasa lelendotan.
Ingat bahwa ketika sahabat priamu sudah menikah, berarti kita sahabatnya
harus sadar diri dan wajib merubah segala sikap yang dapat menimbulkan
fitnah dan dosa.
Sebagai sesama wanita pasti tahu betulkan bagaimana perasaan seorang wanita yang melihat kekasihnya dekat dengan wanita lain.
3. Berbicara dan Berbusana Sopan
Bagi sebagian orang mungkin hal wajar jika berbicara lembut, manja, dan berbusana seksi. Namun tidak bagi Muslimah.
Jika berbicara atau ngobrol bersama laki-laki (sahabat atau suami orang)
hendaknya jangan bernada yang dapat menimbulkan daya tarik terutama
juga penampilan dan gaya busana. Hal ini perlu diperhatikan.
Jangan sampai semua hal itu merusak pikiran laki-laki yang sedang
bersama denganmu. Tidak terkecuali kamu terbiasa seperti itu dengan
sahabatmu.
4. Jaga Jarak
Menjaga jarak seperti mengurangi intensitas kedekatan. Bukan berarti
harus dengan sikap bermusuhan. Karena permusuhan itu sendiri pun
dilarang.
Yang benar adalah mengurangi frekuensi pertemuan yang tidak terlalu
penting, mengurangi komunikasi, senda gurau, jalan bareng dan jangan ada
lagi pertemuan yang hanya berdua saja, juga tidak ada lagi kirim-kirim
pesan baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.
Hal ini bukan berarti bermusuhan, melainkan menghentikan total
bentuk-bentuk hubungan yang bersifat intim dan pribadi. Jika ada waktu
yang tepat untuk bertemu, maka ajaklah istrinya untuk ikut bergabung.
Tidak ada lagi kesempatan hanya untukmu, meskipun kamu bersama dengan
teman-temanmu yang lainnya. Karena saat ini sudah ada penghalang antara
kamu dengan sahabat priamu.
5. Foto selfie berdua
Secara etika, foto berduaan antara wanita dan pria yang sudah beristri,
apalagi dengan gaya yang sangat akrab tentu saja akan menyakiti perasaan
istrinya.
Hal yang cukup terlihat sepele bagimu ini tidak mustahil dapat meretakkan keharmonisan rumah tangga sahabatmu.
Tak bisa dipungkiri jika sahabat lelaki lebih enak diajak ngobrol dan hangout. Tapi perlu diingat, dia sudah beristri.
6. Hormati dan Hargai Istrinya Dengan Menjaga Sikap
Komitmen dalam pernikahan itu bukanlah perkara main-main. Bila sahabat
priamu itu masih menghubungimu, mengajak jalan atau sekadar makan bareng
berdua denganmu, itu artinya kamu harus mulai membatasi hubungan
persahabatan kamu dengannya. Bagaimana pun kamu harus menghormati dan
menjaga perasaan istrinya.
Terlebih bila istrinya sudah mengetahui persahabatan kalian, sebaiknya
kamu mulai menjaga sikap. Hindari berbuat hal yang bisa membuat istrinya
curiga dan berprasangka buruk melihat keakraban kamu dengan suaminya.
Satu hal yang begitu penting, dekati juga istrinya. Jika bisa bersahabat
juga dengannya. Jika ada perlu sesuatu terhadap suaminya, maka apa
salahnya untuk meminta ijin terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar