![]() |
Jagalah Wahai Istriku, Jangan Sampai Kau Bicarakan 7 Hal Ini Pada Orang Lain |
Kadang kalau para istri sudah ngumpul, nggak lain nggak bukan yang
dilakukan adalah ngerumpi. Dari mulai ngerumpiin harga-harga yang
melambung, sampai ngegosipin artis ini dan itu. Hingga kemudian rumpian
juga bergeser ke suami masing-masing.
Ya, kalau yang positif sih boleh-boleh aja tuh, dibicarakan. Namanya aja
bangga sama suami sendiri. Tapi, ingat, Ma, jangan sampai membicarakan 7
hal yang sangat sensitif ini.
1. “Suamiku Phobia.”
Sue Johnson, Ph.D, seorang penulis buku Love Sense: The Revolutionary
New Science of Romantic Relationships mengatakan, bahwa mengatakan pada
orang lain mengenai kelemahan suami akan membuatnya tampak tak berdaya
dan tak punya wibawa. Bagi seorang pria, ketakutan merupakan rahasia
terbesar dalam dirinya. Meski itu manusiawi, namun pria tak suka jika
ketakutannya tersebut diungkapkan, apalagi di depan orang lain ataupun
di depan umum. Hal itu akan sangat menghancurkan egonya. Hal terburuk
yang bisa terjadi adalah, bisa-bisa suami istri tak akan mau lagi
berbagi rahasia dengan istri. Bahaya, kalau sudah begini.
2. “Dia nggak bisa diandalkan. Mobil rewel sedikit saja langsung telepon bengkel. Padahal cuma ada kerusakan kecil.”
Ada bidang-bidang tertentu yang memang menjadi privilege para pria untuk
wajib menguasainya, misalnya otomotif, pertukangan dan lain sebagainya.
Namun, jika suami tidak terlalu ahli dalam melakukannya, istri juga tak
berhak untuk mengumbarnya di depan orang lain. Para pria umumnya
mempunyai persepsi yang sama antara maskulinitas dan “mampu memperbaiki
keadaan”. Karena itu hal ini menjadi hal yang sangat sensitif bagi
dirinya.
3. “Ah, suamiku nyapu aja nggak bisa.”
Nggak setiap pria memang bersedia dan cekatan dalam melakukan pekerjaan
rumah tangga. Jadi anggaplah istri memang beruntung, jika suami istri
ikut andil dalam pekerjaan domestik meski itu hanya mencuci piring atau
menyapu lantai. Kalau enggak, ya sudah. Terima saja dia apa adanya, dan
tak perlu mengatakan mengenai hal ini pada orang lain.
4. “Udah lama kerja, gaji/jabatannya segitu-segitu aja.”
Budaya kita memang menempatkan pria sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
Mengatakan hal yang menyiratkan kekecewaan kita karena sesuatu yang
kita anggap kegagalan darinya sebagai pemimpin, tentu tak akan
membawanya ke hal yang lebih baik. Tapi justru akan semakin memperburuk
keadaan. Termasuk kegagalannya dalam meraih kesuksesan dalam kariernya.
Jadi, meskipun istri memang memiliki karier yang lebih bagus dari suami,
jangan sampai istri, baik sengaja ataupun tidak sengaja, mengungkapkan
hal ini pada orang lain. Karena sebenarnya “kegagalan” suami dalam
berkarier, bisa juga disamakan dengan kegagalannya dalam memimpin
keluarganya.
5. “Dia hebat di r4nj4ng.”
Elizabeth Lombardo, Ph.D, penulis buku A Happy You: Your Ultimate
Prescription for Happiness, mengatakan bahwa perempuan cenderung
sensitif tentang penampilan mereka. Jadi, istri tentu bisa bayangkan
jika suami menceritakan mengenai kondisi perut kita yang menggelambir
setelah melahirkan, atau tubuh kita yang tak kencang lagi, pada
teman-temannya. Kira-kira bagaimanakah perasaan istri?
6. “Untuk ulang tahunku kemarin, dia cuma ngado bunga doang.”
Setiap orang punya cara masing-masing dalam usahanya membahagiakan orang
yang dicintainya. Setiap suami juga punya sisi keromantisan
masing-masing yang ditujukan pada istrinya. Jika dia memang hanya bisa
memberikan hadiah sederhana, atau tak sesuai dengan selera istri, maka
jangan mengeluhkannya pada orang lain. Simpan saja di hati ya, Ma.
Jangan sampai membuatnya kecewa karena istri kurang menghargai apa yang
diberikannya pada istri.
7. “Dia pernah selingkuh, tapi dia janji nggak akan mengulanginya lagi.”
Apa yang sudah berlalu biarkan berlalu, katanya sih begitu. Termasuk
kesalahannya di masa lalu. Jika memang istri dan suami telah melakukan
kesalahan dan berkomitmen saling memaafkan dan menjadikannya pelajaran,
maka biar saja menjadi urusan antara istri dan suami. Mungkin istri
memang tak bermaksud tak baik saat mencoba membaginya dengan teman-teman
istri, namun dengan demikian istri telah membuat suami menjadi tampak
sangat bersalah di depan mereka. Kalau sudah begini, jika teman-teman
istri bertemu dengan suami, pandangan mereka pun akan berubah. Dan,
bukan tak mungkin, mereka akan menghakimi suami istri.
Sebagai istri jangan lupa untuk menjaga aib suami. Karena tidak ada
manusia yang sempurna Jadi terimalah suami kalian apa adanya, karena
lelaki sejati adalah yang mau menikahi dan memastikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar