![]() |
KAMU HARUS TAHU..!! Perbesar PELUANG Ibadahmu Diterima Dengan Menghilangkan 2 SIFAT Ini |
Sebagai manusia, yakni makhluk ciptaan Allah SWT, tugas utamanya adalah
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi apa yang dialarang
oleh-Nya. Salah satunya dengan kita menjadi ahli ibadah di dunia.
Namun sebagai seorang ahli ibadah, ternyata bukan menjadi penentu
seseorang untuk masuk surga dan terbebas dari adzab. Salah satunya
disebabkan oleh 2 sifat ini seperti yang dikutip dari infoyunik.
1. Riya’
Sifat pertama yang ternyata mampu menjerumuskan seorang ahli ibadah
tetap mendapatkan azab bahkan menjadi penghuni neraka adalah karena
mereka riya’. Jadi semua amalan shaleh yang dilakukannya selama di dunia
itu bukan untuk mencari ridha Allah, melainkan dilakukan karena ingin
riya’ (pamer) dan mengharapkan pujian dari manusia.
Padahal ikhlas menjalankan perintah Allah menjadi salah satu cara agar
semua ibadah dapat diterima dan mendapatkan ganjaran berupa
kebaikan-kebaikan bahkan surganya Allah Ta’ala. Sifat riya’ ini membuat
seluruh amalan yang dilakukan selama ini hancur lebur tanpa mendapatkan
pahala sedikitpun. Allah Ta’ala berfirman.
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada
manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir” (QS Al Baqarah [2]: 264).
2. Tidak Terima Akan Kebaikan yang Diberikan
Sifat yang kedua adalah tidak terima kebaikan yang diberikan yakni
mengungkit-ngungkit kebaikan tersebut. Bahkan orang yang gemar
mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dilakukannya akan dijauhkan dari
surga dan tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat.
Mengungkit kebaikan juga bisa menyakiti perasaan orang lain yang
ditolong dan tentu saja hal ini tidak baik bagi hubungan persaudaraan
terhadap sesama.
Orang yang mengungkit kebaikan yang telah dilakukan biasanya juga
memiliki sifat riya’. Oleh karena itu, riya’ harus dihindari karena
dapat menjadi sumber kebangkrutan di hari akhir. Sifat dan karakter ini
juga termasuk golongan orang-orang yang munafik. Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS
An Nisaa’ [4]: 142).
Naudzubillah, semoga kita menjadi ahli ibadah, namun terhindar dari 2 sifat ahli neraka diatas..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar