![]() |
ROKOK Menurut Pandangan Islam | Baca Amanah Untuk Badanmu |
MASYARAKAT kita sering sekali mengisap bahan dari tembakau ini.
Bahkan, kini sudah banyak yang kecanduan. Ironisnya, bukan hanya pria
yang mengisap rokok. Tapi, wanita pun ada. Kini, bukan hanya pada orang
dewasa tapi anak-anakpun mulai mencobanya.
Anehnya, orang tua mereka malah mendiamkannya. Padahal dalam bungkus
rokonya tersebut sudah jelas tertera bahwa rokok itu berbahaya. Lalu
bagaimana dengan pandangan Islam mengenai rokok?
Di antara kemudharatan pada zaman sekarang ini yang banyak dari kaum
muslimin lalai dari padanya, baik dari kalangan pemuda ataupun yang
dewasa yang kebanyakan dari mereka tidak mengetahui
keburukan-keburukannya adalah apa yang terdapat pada rokok.
Sehingga tidak sedikit dari meteka yang secara terang-terangan merokok
di depan orang banyak tanpa mengenal rasa malu, mereka tidak menjaga
kehormatan-kehormatan orang-orang yang berada di sekelilingnya, sehingga
mereka menganggap ini merupakan suatu hal yang biasa. Padahal sudah
jelas bahwasanya rokok merupakan sesuatu yang haram dan juga merupakan
sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan bahaya bagi diri dia sendiri
dan bagi orang lain. Dari Sa’id Al-Khudriy radliallahu ‘anhu bahwasanya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh memberi
mudharat (kepada orang lain) dan tidak boleh saling menimpakan mudharat
satu sama lain,” (HR. Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni dan lain-lain dan
hadits hasan).
Kesehatan adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga, itu adalah
amanah dari Allah ta’ala yang tidak boleh dikhianati. Dalam hadits
disebutkan, “Laa Imanan liman laa amanata lahu (tidak ada iman bagi
orang yang tidak menjaga amanah).” Seharusnya, seorang muslim yang baik
berhati-hati dengan perkara amanah ini, sebab akan menjatuhkannya dalam
kategori kemunafikan.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Yaitu jika
diberi amanah ia tidak mengkhianatinya, bahkan ia menunaikannya kepada
pihak yang memberinya,” (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim,
Jilid 3, hal. 239).
Itulah orang yang beriman, ia menjaga amanah. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak menjaga amanah?
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tanda orang munafik ada tiga: jika bicara
ia dusta, jika janji ia ingkar, jika diberi amanah ia khianat,” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Rokok tidak membawa manfaat apa-apa, kecuali ancaman bagi kesehatan dan
jiwa dan pemborosan. Sedangkan dalam hadis di atas jelas bahwa kita
harus menjaga amanah. Ada pun ketenangan dan konsentrasi setelah
merokok, itu hanyalah sugesti.
Dalam sejarahnya, rokok pertama kali dilakukan oleh suku Indian ketika
sedang ritual penyembahan dewa-dewa mereka. Kami yakin perokok saat ini
tidak bermaksud seperti suku Indian tersebut, namun perilaku yang nampak
dari mereka merupakan bentuk tasyabbuh bil kuffar (penyerupaan dengan
orang kafir) yang sangat diharamkan Islam. Dan perlu diketahui, bahwa
fiqih Islam menilai seseorang dari yang terlihat (nampak), adapun hati
atau maksud orangnya, kita serahkan kepada Allah ta’ala.
Allah ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya,”
(QS. Al Isra’ (17): 36).
Sumber: majelisqur’an/salafy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar